NIAS SELATAN – Kasus dugaan pembunuhan Ibu rumah tangga Arima Ndruru Alias I. Suani di kebun karet miliknya di Desa Togizita, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan pada (10/9/2022) lalu hingga kini belum terungkap.
Atas penanganan kasus yang dinilai jalan di tempat itu, keluarga korban meminta Kapolda Sumatera Utara untuk segera menyikapi.
“Karena Kapolsek lolowa’u diduga lambat mengungkap kasus ini,” ucap nya keluarga korban kepada wartawan, Selasa (6/12/2022).
Adapun kronologi kejadian terkait
Dugaan pembunuhan atas nama Arima Ndruru als I.Suani Ndruru di kebun karet miliknya di Desa Togizita pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022 lalu, sekitar pukul 20.00 wib.
Keluarga korban Petrus Atuloo Nduru mengatakan peristiwa Dugaan pembunuhan yang terjadi dilahan kebun milik mereka.
” Pada saat peristiwa itu, saya disuruh mama saya menderes karet untuk campuran getah yang mau di kumpulkan. Sementara itu mama menuju kebun Kapulaga sambil bawa bekal” ucap Petrus anak korban
Di perkirakan sekitar pukul 13.00 wib sesudah makan siang mama saya Anima Ndruru ( korban ) mengarahkan anaknya Petrus Atuloo Ndruru untuk kembali sebentar ke rumah untuk perbaiki kandang ternak sesudah selesai,saya balik lagi ke ladang dan masih melihat orang tua (korban) sedang duduk sambil makan sirih,” Kata Petrus Atuloo Nduru.
”Setelah itu mama saya menyuruh
untuk mengumpul getah yang sudah saya deres tadi Dan mama pergi mengumpulkan buah coklat” ungkap nya.
Setelah selesai mengumpulkan getah Karet Sekitar pukul 17.00 wib sore hari ,Petrus Atuloo Ndruru memanggil ibunya untuk persiapan pulang namun tidak ada jawaban dari Korban, saya cari di tempat lain juga mama tidak ada jawaban.
Melihat mama nya tidak ada menyahut, pada saat pukul 18.00 wib sore hari, Petrus berinisiatif untuk pulang ke rumah lebih awal, ditengah perjalanan dari ladang Petrus Atuloo Nduru sempat bertemu dengan dua orang anak yakni inisial Blas Laia dan Mndln NS Buulolo. Tidak jauh dari tempat tersebut anak korban Petrus Atuloo kembali bertemu dengan dua orang yakni inisial nama AGL dan Ama YFB tak menaruh curiga lantas Petrus pun bergegas pulang kerumah sesampainya dirumah ternyata mama saya belum pulang kerumah.
Melihat orang tuanya tidak ada di rumah menjelang magrib, Petrus Atuloo pergi kembali ke ladang untuk mencari mama nya hanya berbekal senter.
” Sesampai di kebun saya teriakin mama namun tidak ada sahutan, saya berjalan mencari dan di daun kweni saya melihat ada percikan darah dan potongan rambut yang terputus. Saya ikuti sekitar 20 meter dari situ saya lihat mama saya terbaring dengan penuh lumuran darah dengan kondisi tangan sudah nyaris terputus” ujar Petrus Atuloo Nduru.
Setelah kematian orang tuanya tersebut, terdengar desas desus bahwa pada saat kejadian ada mendengar suara teriakan korban meminta tolong.
” Ada orang pencari ikan pada saat itu mendengar teriakan mama saya meminta tolong tepatnya pukul 16.00 wib. Ada teriakan mama panggil nama saya, saya dibunuh… ” ucap Petrus menirukan dua orang pencari ikan pada saat di konfirmasi awak media
Terpisah Kapolsek Lolowau AKP A.M.Purba,SH menyapaikan,”Sifat nya masih Lidik dan maksud nya kami kan mau naikan kesidik,Kami masih mengumpulkan rangkaian -rangkaian yang diduga ini kan saksi tidak ada yang lihat kan begitu, jadi yang pasti nya segala sesuatu yang sudah yang di periksa rangkaian kata nya dan melakukan pendalaman juga sehingga nanti kami akan melakukan naikan sidik ,”Ucapnya Kapolsek lolowa’u pada saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp sekitar pukul 15:08 wib dini hari Selasa tanggal 6 Desember 2022.